Resensi Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.
Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.
Resensi BAB I
PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini penulis jelaskan menganai mengapa buku ini diterbitkan. Dilihat dari zaman yang semakin modern dan berkembang dan bagaimana tuntutan menjadi seorang guru terlebih menjadi dosen yang profesional. Bukan hanya sekedar mengajar, namun juga harus dapat membuat mahasiswa mudah untuk belajar. Dimana dosen harus benar-benar mempersiapkan perencanaan yang matang dan bertanggung jawab. Baik itu melalui pengalaman mengajar, penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat.
Tugas mengajar menuntut dosen agar lebih proaktif dalam mengembangkan teori belajar. Dosen perlu menganai isi materi, strategi atau metode, media, dan mengembangkan evaluasi.
Dosen juga perlu melaksanakan penelitian dan mengembangkan karya ilmiah sebagai sarana pengembangan diri secara terus menerus / berkelanjutan. Dan dengan adanya pelaksaan tersebut dapat disajikan dalam kemasan yang apik dalam bentuk referensi atau buku yang dapat membantu mahasiswa atau orang lain.
Resensi BAB II
PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal mengenai ;
A. Definisi Ilmu Pengetahuan
Menganai definisi Ilmu dan pengetahuan, penulis mengambil beberapa referensi dari beberapa pendapat terkemuka. Definisi dibagi menjadi 2, yakni definisi Ilmu dan ilmu pengetahuan.
Ilmu sebagai "science" merupakan hasil aktivitas berfikir atau kegiatan olah fikir manusia, dan ia bukanlah sekedar produk yang siap dikonsumsikan (Suriasumantri, 1985).
B. Metode Pengetahuan
Dalam buku ini dijelaskan bahwa Metode pengetahuan ilmiah merupakan salah satu cara yang sangat popular dan komprehensif bagaimana para ilmuwan memperoleh dan menguji prinsip-prinsip, hukum-hukum, atau generalisasi.
Menurut Dewey, ada 4 langkah pokok dalam proses ilmiah, yakni;
▶ Identifikasi suatu masalah
▶ Perumusan hipotesis
▶ Penalaran dan deduksi
▶ Verifikasi, modifikasi, atau penolakan hipotesis.
C. Sumber-sumber Pengetahuan
1. Pengalaman (Eksperience)
2. Kewenangan atau Otoritas (Authority)
3. Berfikir Deduktif (Deductive Thinking)
4. Berfikir Induktif ( Inductive Thinking)
5. Berfikir Ilmiah ( Scientific Thinking)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber pengetahuan tidak hanya dari 1 sisii yang di dapat, namun juga harus mencari sumber-sumber lainnya agar dapat mengumpulkan pemikiran-pemikiran yang ilmiah dari proses penalaran.
D. Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Penelitian
Pendekatan ilmiah bisa diterapkan untuk menyelidiki masalah pendidikan, dan hasil nya adalah penelitian pendidikan. Proses ilmiah dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu , mulai dari menentukan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhirnya mengambil kesimpulan.
E. Karakteristik Proses Penelitian
F. Pertimbangan-pertimbangan dalam Proses Penelitian
G. Langkah-langkah Proses Penelitian
Buku ini mengambil banyak sumber dalam mengambil langkah-langkah proses penelitian. Salah satunya menurut Mikkelsen (2005) ada 6 komponen yang meliputi , yakni (1) merumuskan masalah, (2) mengkaji teori, (3) mengumpulkan data, (4) melakukan analisis, (5) melakukan interpretasi, (6) mengambil kesimpulan.
Adapun beberapa langkah lain, yakni :
Resensi BAB III
HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN
Berdasarkan hasil dari penjabaran yang ada, dapat ditarik kesimpulan dimana Riset (research) adalah suau upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
Ada beberapa penjabaran mengenai hakikat penelitian pendidikan diantaranya;
A. Batasan Penelitian
Dalam hal ini penelitian memiliki batasan, yakni berbatas pada penemuan atau pemerbaikan fakta-fakta, teori, atau aplikasi berdasarkan pokok persoalan.
B. Penelitian Ilmiah
Dalam hal penelitian membutuhkan teori dan praktek. Dan dalam hal ini bukan hanya mempersoalkan kepastian, tetapi ia juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena apakah dalam lingkup sosial maupun masalah-masalah laborstoris.
Dalam buku ini dirangkum bahwa ;
C. Peranan Penelitian Pendidikan
Penulis menerangkan bahwa peranan penelitian disini ialah untuk tujuan menjelaskan, memprediksi, meningkatkan dan menjelaskan segala hal mengenai subjek / titik penelitian dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk menemukan prinsip umum, perilaku dan pengendalian tiap kejadian dalam lingkup pendidikan.
D. Paradigma Penelitian Kuantitatif -Kualitatif
Sebagaimana telah dijelaskan dalam pertemuan sebelumnya mengenai paradigma Penelitian Kualitatif Kuantitatif berdasarkan buku ini, dapat kita bedakan diantara kedua nya, yakni;
Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian suatu hal /benda (orang) secara sistematik dan menggunakan prosedur-prosedur yang ada melalui pengamatan, pengumpulan Data objek berupa angka (numeric data) sesuai dengan tindakan atau perilaku yang diamati dan menghasilkan hasil akhir penelitian berupa analisis bentuk angka.
Adapun beberapa tipe penelitian ini diantaranya :
a. Penelitian eksperimen (baik eksperimen maupun kontrol dan eksperimen)
Penelitian noneksperimen
Penelitian Kuantitatif sama hal nya dengan post-positivistik.
Penelitian ini kebalikan daripada penelitian kuantitatif , yakni dalam melakukan penelitian nya menggunakan teknik-teknik observasi, wawancara atau interview, analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respon-respon dan perilaku subjek.
Penelitian ini memiliki ciri-ciri utama yaitu terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu.
Ada beberapa jenis penelitian kualitatif diantaranya (a) studi kasus, (b) etnografi, (c) penelitian sejarah, (d) kajian naratif, (e) analisis dokumen, (f) teori dasar, dan (g) fenomenologi.
Adapun perancangan penelitian kualitatif, yakni
E. Guru Sebagai Peneliti
Dalam mengajar, guru atau dosen bisa menggunakan metode pembelajaran apa saja yang sesuai dengan konteks mata pelajaran yang dibutuhkan. Bukan berarti guru menggunakan satu metode yang dianggap paling tepat dan benar itulah yang benar. Penelitian pendidikan bukanlah sebuah ilmu yang abstrak. Guru setidaknya meneliti dalam bentuk;
a. Penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini sama hal nya dengan belajar sambil bekerja atau learning by doing.
b. Penelitian sebagai proses reflektif
Penelitian ini memungkinkan peneliti secara refleks menilai unjuk kerjanya sehingga ia dapat memberi perbaikan dan peningkatan praktik.
c. Proses atau langkah penelitian tindakan kelas
Dalam buku ini mengutip pendapat Pelton (2010) yang mengemukakan 5 langkah proses proses penelitian tindakan, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) interpretasi, (4) melakukan tindakan, (5) refleksi.
Selain itu adapun langkah lainnya, diantanya:
Dengan siklus penelitian sbb : 1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau pengamatan, 4) refleksi.
F. Penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini sama hal nya dengan belajar sambil bekerja atau learning by doing.
Penelitian sebagai proses reflektif
Penelitian ini memungkinkan peneliti secara refleks menilai unjuk kerjanya sehingga ia dapat memberi perbaikan dan peningkatan praktik.
Proses atau langkah penelitian tindakan kelas
Dalam buku ini mengutip pendapat Pelton (2010) yang mengemukakan 5 langkah proses proses penelitian tindakan, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) interpretasi, (4) melakukan tindakan, (5) refleksi.
Selain itu adapun langkah lainnya, diantanya:
➡ Mengidentifikasi masalah
➡ Mengumpulkan data
➡ Melakukan interpretasi
➡ Melaksanakan tindakan berdasarkan buku
➡ Menilai hasil
➡ Tahap lanjutan
Dengan siklus penelitian sbb :
1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau pengamatan, 4) refleksi.
Empat Tahap Penelitian
Dalam tahap penelitian ini, penulis mengambil pendapat (Vockell & Asher, 1995). Ada 4 tahap penelitian, yakni
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berguna bagi penemuan yang terjadi dalam suatu latar pendidikan dan memberi landasan yang sudah pasti untuk melakukan penelitian tentang sebab akibat yang kompleks.
2. Validitas Internal
Pada level ini kita akan mengetahui adanya hubungan sebab-akibat yang bisa digunakan menjadi alasan untuk membuat suatu keputusan.
3. Validitas Eksternal
Pada level ini mempersyaratkan hal-hal yang terjadi pada level II.
4. Penelitian Teoretis
Level ini, peneliti bukan hanya menunjukkan bahwa ada temuan atau hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan terhadap situasi baru.
Resensi ini diambil dari buku "Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan" oleh Prof. Dr. H. Punjabi Setyosari, M.Ed. ( guru best teknologi pembelajaran ) untuk memenuhi tugas pribadi pelaksaan Metopel dengan dosen pengampu Mam Rini Ekayati.
Thank you.
Resensi BAB I
PENDAHULUAN
Dalam BAB I ini penulis jelaskan menganai mengapa buku ini diterbitkan. Dilihat dari zaman yang semakin modern dan berkembang dan bagaimana tuntutan menjadi seorang guru terlebih menjadi dosen yang profesional. Bukan hanya sekedar mengajar, namun juga harus dapat membuat mahasiswa mudah untuk belajar. Dimana dosen harus benar-benar mempersiapkan perencanaan yang matang dan bertanggung jawab. Baik itu melalui pengalaman mengajar, penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat.
Tugas mengajar menuntut dosen agar lebih proaktif dalam mengembangkan teori belajar. Dosen perlu menganai isi materi, strategi atau metode, media, dan mengembangkan evaluasi.
Dosen juga perlu melaksanakan penelitian dan mengembangkan karya ilmiah sebagai sarana pengembangan diri secara terus menerus / berkelanjutan. Dan dengan adanya pelaksaan tersebut dapat disajikan dalam kemasan yang apik dalam bentuk referensi atau buku yang dapat membantu mahasiswa atau orang lain.
Resensi BAB II
PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal mengenai ;
A. Definisi Ilmu Pengetahuan
Menganai definisi Ilmu dan pengetahuan, penulis mengambil beberapa referensi dari beberapa pendapat terkemuka. Definisi dibagi menjadi 2, yakni definisi Ilmu dan ilmu pengetahuan.
Ilmu sebagai "science" merupakan hasil aktivitas berfikir atau kegiatan olah fikir manusia, dan ia bukanlah sekedar produk yang siap dikonsumsikan (Suriasumantri, 1985).
B. Metode Pengetahuan
Dalam buku ini dijelaskan bahwa Metode pengetahuan ilmiah merupakan salah satu cara yang sangat popular dan komprehensif bagaimana para ilmuwan memperoleh dan menguji prinsip-prinsip, hukum-hukum, atau generalisasi.
Menurut Dewey, ada 4 langkah pokok dalam proses ilmiah, yakni;
▶ Identifikasi suatu masalah
▶ Perumusan hipotesis
▶ Penalaran dan deduksi
▶ Verifikasi, modifikasi, atau penolakan hipotesis.
C. Sumber-sumber Pengetahuan
1. Pengalaman (Eksperience)
2. Kewenangan atau Otoritas (Authority)
3. Berfikir Deduktif (Deductive Thinking)
4. Berfikir Induktif ( Inductive Thinking)
5. Berfikir Ilmiah ( Scientific Thinking)
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber pengetahuan tidak hanya dari 1 sisii yang di dapat, namun juga harus mencari sumber-sumber lainnya agar dapat mengumpulkan pemikiran-pemikiran yang ilmiah dari proses penalaran.
D. Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Penelitian
Pendekatan ilmiah bisa diterapkan untuk menyelidiki masalah pendidikan, dan hasil nya adalah penelitian pendidikan. Proses ilmiah dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu , mulai dari menentukan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhirnya mengambil kesimpulan.
E. Karakteristik Proses Penelitian
- Sistematis ( berurutan )
- Logis (logika)
- Empiris (acuan realitas)
- Reduksi (memahami hubungan antara perisitiwa dan memprediksi hubungan yang diterapkan dalam konteks lain)
- Replikasi (diulang-ulang)
F. Pertimbangan-pertimbangan dalam Proses Penelitian
- Hak Privasi atau Nonpartisipasi
- Hak tidak disebut nama
- Kerahasiaan
- Meminta pertanggungjawaban peneliti
- Dalam hal ini peneliti memiliki beberapa hak nya yang diperbolehkan untuk dilakukan sesuai keingiinan para peneliti seperti contoh diatas.
G. Langkah-langkah Proses Penelitian
Buku ini mengambil banyak sumber dalam mengambil langkah-langkah proses penelitian. Salah satunya menurut Mikkelsen (2005) ada 6 komponen yang meliputi , yakni (1) merumuskan masalah, (2) mengkaji teori, (3) mengumpulkan data, (4) melakukan analisis, (5) melakukan interpretasi, (6) mengambil kesimpulan.
Adapun beberapa langkah lain, yakni :
- Identifikasi dan menentukan masalah
- Kajian Pustaka atau Literature
- Menyusun atau Merumuskan Hipotesis
- Identifikasi, Klasifikasi, dan Definisi Operasional Variabel
- Rancangan Penelitian
- Penentuan Populasi dan Sampel
- Pemilihan dan Pengembangan Instrumen
- Pengumpulan Data
- Pengolahan dan Analisis Data
- Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian
- Penyusunan Laporan Penelitian
Resensi BAB III
HAKIKAT PENELITIAN PENDIDIKAN
Berdasarkan hasil dari penjabaran yang ada, dapat ditarik kesimpulan dimana Riset (research) adalah suau upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
Ada beberapa penjabaran mengenai hakikat penelitian pendidikan diantaranya;
A. Batasan Penelitian
Dalam hal ini penelitian memiliki batasan, yakni berbatas pada penemuan atau pemerbaikan fakta-fakta, teori, atau aplikasi berdasarkan pokok persoalan.
B. Penelitian Ilmiah
Dalam hal penelitian membutuhkan teori dan praktek. Dan dalam hal ini bukan hanya mempersoalkan kepastian, tetapi ia juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena apakah dalam lingkup sosial maupun masalah-masalah laborstoris.
Dalam buku ini dirangkum bahwa ;
- Teori : serangkaian konstruks (konsep), definisi, dan propilosisi yang menyajikan suatu pandangan terhadap fenomena secara sistematik melalui penentuan hubungan antar variable, dengan tujuan menjelaskan dan mempredisksi fenomena.
- Tujuan penelitian: ingin menentukan prinsip-prinsip umum, atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan.
C. Peranan Penelitian Pendidikan
Penulis menerangkan bahwa peranan penelitian disini ialah untuk tujuan menjelaskan, memprediksi, meningkatkan dan menjelaskan segala hal mengenai subjek / titik penelitian dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk menemukan prinsip umum, perilaku dan pengendalian tiap kejadian dalam lingkup pendidikan.
D. Paradigma Penelitian Kuantitatif -Kualitatif
Sebagaimana telah dijelaskan dalam pertemuan sebelumnya mengenai paradigma Penelitian Kualitatif Kuantitatif berdasarkan buku ini, dapat kita bedakan diantara kedua nya, yakni;
Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian suatu hal /benda (orang) secara sistematik dan menggunakan prosedur-prosedur yang ada melalui pengamatan, pengumpulan Data objek berupa angka (numeric data) sesuai dengan tindakan atau perilaku yang diamati dan menghasilkan hasil akhir penelitian berupa analisis bentuk angka.
Adapun beberapa tipe penelitian ini diantaranya :
a. Penelitian eksperimen (baik eksperimen maupun kontrol dan eksperimen)
Penelitian noneksperimen
Penelitian Kuantitatif sama hal nya dengan post-positivistik.
Penelitian ini kebalikan daripada penelitian kuantitatif , yakni dalam melakukan penelitian nya menggunakan teknik-teknik observasi, wawancara atau interview, analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respon-respon dan perilaku subjek.
Penelitian ini memiliki ciri-ciri utama yaitu terletak pada fokus penelitian, yaitu kajian secara intensif tentang keadaan tertentu.
Ada beberapa jenis penelitian kualitatif diantaranya (a) studi kasus, (b) etnografi, (c) penelitian sejarah, (d) kajian naratif, (e) analisis dokumen, (f) teori dasar, dan (g) fenomenologi.
Adapun perancangan penelitian kualitatif, yakni
- Mengidentifikasi permasalahan atau fokus
- Merumuskan masalah atau fokus penelitian
- Pentingnya penelitian dan pembatasan masalah
- Memilih literatur
- Memilih metode
- Memilih prosedur analisis data
E. Guru Sebagai Peneliti
Dalam mengajar, guru atau dosen bisa menggunakan metode pembelajaran apa saja yang sesuai dengan konteks mata pelajaran yang dibutuhkan. Bukan berarti guru menggunakan satu metode yang dianggap paling tepat dan benar itulah yang benar. Penelitian pendidikan bukanlah sebuah ilmu yang abstrak. Guru setidaknya meneliti dalam bentuk;
a. Penelitian tindakan kelas.
Penelitian ini sama hal nya dengan belajar sambil bekerja atau learning by doing.
b. Penelitian sebagai proses reflektif
Penelitian ini memungkinkan peneliti secara refleks menilai unjuk kerjanya sehingga ia dapat memberi perbaikan dan peningkatan praktik.
c. Proses atau langkah penelitian tindakan kelas
Dalam buku ini mengutip pendapat Pelton (2010) yang mengemukakan 5 langkah proses proses penelitian tindakan, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) interpretasi, (4) melakukan tindakan, (5) refleksi.
Selain itu adapun langkah lainnya, diantanya:
- Mengidentifikasi masalah
- Mengumpulkan data
- Melakukan interpretasi
- Melaksanakan tindakan berdasarkan buku
- Menilai hasil
- Tahap lanjutan
Dengan siklus penelitian sbb : 1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau pengamatan, 4) refleksi.
Penelitian ini sama hal nya dengan belajar sambil bekerja atau learning by doing.
Penelitian sebagai proses reflektif
Penelitian ini memungkinkan peneliti secara refleks menilai unjuk kerjanya sehingga ia dapat memberi perbaikan dan peningkatan praktik.
Proses atau langkah penelitian tindakan kelas
Dalam buku ini mengutip pendapat Pelton (2010) yang mengemukakan 5 langkah proses proses penelitian tindakan, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) interpretasi, (4) melakukan tindakan, (5) refleksi.
Selain itu adapun langkah lainnya, diantanya:
➡ Mengidentifikasi masalah
➡ Mengumpulkan data
➡ Melakukan interpretasi
➡ Melaksanakan tindakan berdasarkan buku
➡ Menilai hasil
➡ Tahap lanjutan
Dengan siklus penelitian sbb :
1) perencanaan, 2) tindakan atau pelaksanaan, 3) observasi atau pengamatan, 4) refleksi.
Empat Tahap Penelitian
Dalam tahap penelitian ini, penulis mengambil pendapat (Vockell & Asher, 1995). Ada 4 tahap penelitian, yakni
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berguna bagi penemuan yang terjadi dalam suatu latar pendidikan dan memberi landasan yang sudah pasti untuk melakukan penelitian tentang sebab akibat yang kompleks.
2. Validitas Internal
Pada level ini kita akan mengetahui adanya hubungan sebab-akibat yang bisa digunakan menjadi alasan untuk membuat suatu keputusan.
3. Validitas Eksternal
Pada level ini mempersyaratkan hal-hal yang terjadi pada level II.
4. Penelitian Teoretis
Level ini, peneliti bukan hanya menunjukkan bahwa ada temuan atau hasil penelitian yang dapat digeneralisasikan terhadap situasi baru.
Resensi ini diambil dari buku "Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan" oleh Prof. Dr. H. Punjabi Setyosari, M.Ed. ( guru best teknologi pembelajaran ) untuk memenuhi tugas pribadi pelaksaan Metopel dengan dosen pengampu Mam Rini Ekayati.
Thank you.
Komentar
Posting Komentar